Aplikasi ponsel terus bermunculan seiring pengembangan fitur dan teknologi jaringan selular. Akankah aplikasi lama bertahan atau digantikan oleh versi baru yang lebih canggih dengan sebelumnya?
Selalu saja ada yang baru dari aplikasi ponsel. Maklum, selain karena amat dibutuhkan oleh pengguna ponsel, aplikasi ponsel mau tak mau harus disertakan agar ponsel makin multifungsi. Mau browsing internet, chatting, atau bersosialisasi melalui jejaring sosial via ponsel, semuanya mutlak membutuhkan aplikasi.
Karena itu, di setiap pergantian tahun, pertanyaan apakah sebuah aplikasi akan bertahan, berevolusi, atau malah tergantikan oleh aplikasi lain menjadi menarik. Apalagi kini sejumlah sistem operasi ponsel baru telah muncul, dengan segala kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Sistem operasi Android misalnya, kini diperkirakan banyak pengamat akan ‘meledak’ dengan beragam aplikasi, meskipun dukungan ponsel di pasaran belum terlalu banyak.
Lantas ada Samsung yang melepas sistem operasi proprietary-nya menjadi sistem operasi terbuka bernama Bada. Siapa penyedia aplikasi yang tidak tertarik menggarap pengguna ponsel Samsung yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia?
Lantas ada Samsung yang melepas sistem operasi proprietary-nya menjadi sistem operasi terbuka bernama Bada. Siapa penyedia aplikasi yang tidak tertarik menggarap pengguna ponsel Samsung yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia?
Itu baru dari dua sistem operasi. Sistem operasi ponsel yang sudah mapan pun tak mau berleha-leha. Mereka dengan strateginya masing-masing terus menggeber aplikasi pendukung demi langgengnya sistem operasi tersebut. Symbian contohnya masih terus dijejali aplikasi baru maupun versi evolusi dari aplikasi yang sudah digunakan banyak orang. Langkah serupa juga dilakukan oleh Windows Mobile, BlackBerry, hingga Apple iPhone. Terlebih kini masing-masing memiliki toko aplikasi virtual langsung fokus membidik pasar pengguna ponsel berdasar sistem operasi masing-masing. Dari toko virtual itu bisa terlihat dukungan dari para penyedia aplikasi terhadap sistem operasi. Tingkat kreativitas dari pengembang pun juga akan terlihat dengan jelas apakah menyesuaikan diri dengan perkembangan fitur sebuah ponsel atau tidak.
Bila diperhatikan sedikit seksama, memang ada keseragaman antara toko aplikasi dari masing-masing sistem operasi. Biasanya mereka akan merujuk pada top paid (berbayar teratas), top free (gratis teratas), hingga pengkategorian aplikasi berdasarkan atas kebutuhan. Masing-masing kategori ini nantinya memiliki subkategori. Sebagai contoh di BlackBerry App World, ada kategori IM dan social networking. Di dalam kategori ini kemudian dipilah menjadi blogs, instan messaging, dan social networking. Di subkategori instan messaging ada pilihan unduhan ke BBM (BlackBerry Messenger), Windows Live Messenger,YM, Gtalk, ICQ, Palringo dan sebagainya. Yang lebih unik mungkin apa yang disediakan oleh Nokia di Ovi. Di dalam Ovi bahkan aplikasi yang masih dalam versi Beta buatan dari Nokia Beta Labs juga disajikan agar bisa dinikmati pengguna layanan Ovi.
Sumber: Wikipedia
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar sobat..!!!
Tp jangan ninggalin Spam Ok.!! thank's..