Mumpung lagi musim ngelamar kerja neh sob, saya kasi contoh CV sekalian Cara Membuat/Menulis
Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae atau Resume) nya.
ini saya ambil dari situs Yayasan KPT, Hilmy AAP, CV. Flamboyan, Anna T. Yuliati, dsb.
silahkan dibaca sob, jangan lupa tinggalin komentar...
Format Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup atau sering disebut Resume, di setiap negara berbeda-beda. Hal ini karena dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan, pandangan politik, juga aturan main yang berbeda-beda.Sebagai contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (USA) tidak perlu mencantumkan hal-hal yang dianggap sangat pribadi seperti foto, status perkawinan, tempat dan tanggal lahir.
Sedangkan di Indonesia justru sebaliknya, dalam membuat CV atau Daftar Riwayat Hidup, justru wajib
mencantumkan status perkawinan, tempat dan tanggal lahir, serta melampirkan foto.Berikut ini beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup, atau Resume untuk perusahan/instansi/lembaga di Indonesia (baik untuk perusahaan/lembaga lokal, nasional, maupun internasional).A. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
1. Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas sobat dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).
Khusus untuk e-mail, sebaiknya sobat memilikinya. Jika tidak memilikinya, sobat dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail
Khusus untuk e-mail, sebaiknya sobat memilikinya. Jika tidak memilikinya, sobat dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail
2. Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah sobat ikuti; lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal (pelatihan, kursus, dsb).
3. Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan sobat yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan sobat melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa sobat memahami akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya. Tentu saja kemampuan-kemampuan yang sobat tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar sobat miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak sobat miliki.
4. Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan sobat pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut.
Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau jabatan atau posisi) terakhir.
Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau jabatan atau posisi) terakhir.
5. Pengalaman Organisasi (bila ada)
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai atau berhubungan) dengan jenis pekerjaan yang sobat lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 5 ini.
6. Referensi Kerja (bila ada)
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri sobat (biasanya nama atasan dimana sobat bekerja sebelumnya).
Penting : Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, sobat harus sangat yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui tentang sobat serta akan memberikan informasi positif mengenai diri sobat. Seandainya sobat ragu-ragu bahwa orang tersebut akan memberikan informasi positif tentang sobat, maka sobat tidak perlu mencantumkan referensi kerja tersebut (lewati saja yang nomor 6 ini).
7. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang "promosi sobat". Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang sobat lamar tersebut. Jika sobat melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman sobat sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan hehe... Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.
B. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung
1. Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar). Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko-toko.
2. Diketik dengan huruf stsobatr surat resmi
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis stsobatr (warna hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.
3. Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3x4 atau 4x6. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (misalkan jas lengkap dengan dasi).
4. Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam CV (resume), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb (dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy).Agar dokumen pendukung yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya sobat menyeleksi/menyortir dokumen mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.
Penting : Bila transkrip nilai sobat tidak bagus, maka sobat tidak perlu melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri sobat. Namun, sesobatinya perusahaan penerima kerja meminta/mensyaratkan untuk melampirkan transkrip nilai, barulah sobat "terpaksa" melampirkannya.
Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, sobat justru harus melampirkannya.
Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, sobat justru harus melampirkannya.
Beberapa Saran Penting
Jujur, Jangan Berbohong
Ingat, jangan sekali-kali menuliskan pada CV sobat suatu pengalaman yang sobat sendiri tidak mengalaminya. Memang seseorang terkadang merasa gengsi dengan pengalaman yang dia miliki, karena merasa kalah pengalaman. Percayalah pada diri sobat sendiri bahwa sobat mempunyai kelebihan yang orang lain tidak punya.
Jumlah Halaman
Pada umumnya CV hanya terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat pekerjaan/karir sobat sangat banyak, juga pendidikan/kursus/pelatihan sobat sangat banyak. Dan sobat menganggap bahwa itu penting untuk ditampilkan, maka sobat boleh menambahkannya menjadi 3 (tiga) halaman CV sebagai lampiran Surat Lamaran Kerja, tidak masalah.
Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.
Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.
Tata Bahasa, Tsobat Baca, dan Ejaan
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tata bahasa, tsobat baca, dan ejaan. Bacalah kembali tata bahasa di buku atau Kamus Bahasa Indonesia.
Jika sobat menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan sobat belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat yang menguasai Bahasa Inggris tersebut.
Jika sobat menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan sobat belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat yang menguasai Bahasa Inggris tersebut.
Eksplisit (Gamblang, Jelas)
Jangan membuat orang yang membaca CV atau resume sobat mengintepretasikan atau mengartikan hal yang berbeda.
Contoh sederhana : Di CV pada bagian pendidikan, sobat menuliskan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak menambahkan nama kota lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta.
Contoh sederhana : Di CV pada bagian pendidikan, sobat menuliskan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak menambahkan nama kota lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta.
Mudah Dibaca dan Mudah Dicerna
CV yang dibuat secara kacau-balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat CV yang mudah dibaca, mudah dicerna, urutannya jelas, dan logis.
Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang sobat anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold). Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi bagian yang sangat penting tersebut.
Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang sobat anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold). Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi bagian yang sangat penting tersebut.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar sobat..!!!
Tp jangan ninggalin Spam Ok.!! thank's..